Webinar Pusat Riset Telekomunikasi: Pemanfaatan FMCW Radar untuk Mengukur Tanda Vital Manusia
Dalam upaya untuk mengembangkan teknologi yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia, Pusat Riset Telekomunikasi mengadakan webinar seri ke-6 yang mengangkat topik penting mengenai penggunaan FMCW Radar untuk mengukur tanda vital manusia. Webinar ini diselenggarakan secara virtual dan dihadiri oleh para peserta dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, peneliti, dan praktisi teknologi.
Ir. Tjahjo Adiprabowo, M.Sc., Ph.D.: Pembicara Utama dalam Webinar
Salah satu pembicara utama dalam webinar ini adalah Ir. Tjahjo Adiprabowo, M.Sc., Ph.D., yang juga merupakan dosen dari Universitas Langlang Buana (UNLA). Dengan pengalaman yang luas di bidang teknologi radar dan aplikasi medis, Pa Tjahjo membahas penggunaan FMCW (Frequency Modulated Continuous Wave) Radar untuk mendeteksi tanda vital manusia, seperti denyut jantung dan pernapasan.
FMCW Radar: Teknologi yang Meningkatkan Pemantauan Kesehatan
Teknologi radar, yang selama ini dikenal untuk kegunaannya dalam bidang pertahanan dan navigasi, kini mulai merambah dunia medis. Dalam presentasinya, Pa Tjahjo menjelaskan bagaimana FMCW Radar dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengukur tanda vital seperti denyut jantung dan pernapasan dari jarak jauh tanpa kontak fisik. Ini menjadi solusi yang sangat berguna, terutama di rumah sakit dengan banyak pasien, di mana peralatan medis untuk pemantauan kesehatan terkadang terbatas.
Pa Tjahjo juga membahas bagaimana radar ini dapat mendeteksi hingga empat orang sekaligus dalam satu pengukuran, memungkinkan tenaga medis untuk melakukan pemantauan kesehatan secara lebih efisien. Hal ini tentu akan sangat membantu di unit gawat darurat atau ruang rawat inap yang sibuk, di mana pengukuran kesehatan setiap individu sangat penting untuk penanganan yang tepat.
Desain Sistem Radar dan Keunggulannya
Dalam sesi ini, Pa Tjahjo juga menguraikan prinsip desain sistem radar yang digunakan dalam penelitian ini, serta cara radar dapat membedakan sinyal yang diinginkan (yaitu, pergerakan dada akibat pernapasan dan denyut jantung) dari gangguan lain seperti benda statis di sekitar. Proses digital signal processing (DSP) yang canggih memungkinkan radar untuk memfilter noise dan mengukur pergerakan tubuh manusia secara akurat.
Sistem ini tidak hanya mampu mendeteksi tanda vital, tetapi juga memiliki potensi untuk diperluas ke berbagai aplikasi medis lainnya. Pa Tjahjo menegaskan bahwa meskipun saat ini sistem radar ini masih dalam tahap penelitian, hasil yang diperoleh sudah menunjukkan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
Pengembangan ke Depan: Menjajaki Dunia Medis
Meskipun masih dalam tahap awal, teknologi radar ini menunjukkan potensi besar untuk digunakan di dunia medis, terutama dalam pemantauan pasien di rumah sakit. Pa Tjahjo juga menjelaskan tantangan dan persyaratan yang harus dipenuhi agar teknologi ini dapat diproduksi dan dipasarkan di sektor medis. Salah satunya adalah prosedur medis yang ketat, termasuk uji klinis dan verifikasi oleh lembaga terkait.
Pa Tjahjo berharap, dengan terus melakukan penelitian dan pengembangan, radar ini akan dapat diperkenalkan ke pasar dan memberikan manfaat besar dalam meningkatkan kualitas pemantauan kesehatan, tidak hanya di rumah sakit besar, tetapi juga di fasilitas kesehatan yang lebih kecil dan di daerah yang terpencil.
Peluang Penelitian dan Kerjasama Internasional
Webinar ini juga membuka peluang bagi para peneliti untuk melakukan kolaborasi internasional. Pa Tjahjo mengajak peserta untuk bergabung dalam riset lebih lanjut terkait penggunaan teknologi radar ini, yang juga telah mendapatkan perhatian dari mitra internasional seperti Taiwan. Kolaborasi lintas negara ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan penerapan teknologi ini di lapangan.